Rangkuman Sastra Anak



Rangkuman Sastra Anak-Anak

Pengertian Apresiasi Anak
Apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti “mengindahkan” atau menghargai”. Berarti secara harpiah apresiasi sastra adalah penghargaan terhadap karya sastra. Sastra anak-anak merupakan karya yang dari segi bahasa memiliki nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai yang dapat memperkaya pengalaman ruhani bagi kalangan anak-anak. Pramuki (2000) mengungkapkan bahwa sastra anak-anak adalah karya sastra (prosa, puisi, drama) yang isinya mengenai anak-anak; sesuai kehidupan, kesenangan, sifat- sifat, dan perkembangan anak-anak. Sedang manurut Solchan dkk (1994:225)

Tingkatan Apresiasi Sastra
Adapun tingkatan apresiasi sastra, Wardani (1981) membagi tingkatan apresiasi sastra ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1.            Tingkat menggemari
2.      Tingkat menikmati
3.      Tingkat mereaksi
4.      Tingkat produktif
P. Suparman (Tarigan, 2000) membagi tingkatan apresiasi sastra atas lima tingkatan, yakni sebagai berikut:
1.      Tingkat penikmatan
2.      Tingkat penghargaan
3.      Tingkat pemahaman
4.      Tingkat penghayatan
5.      Tingkat implikasi

Manfaat Apreseasi Anak
Apresiasi sastra memiliki berbagai manfaat. Moody dan Leslie S. (dalam Wardani,1981) mengemukakan manfaat apresiasi sastra: (a) melatih keempat keterampilan berbahasa, (b) menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia seperti adat istiadat, agama, kebudayaan, dsb, (c) membantu mengembangkan pribadi, (d) membantu pembentukan watak, (e) member kenyamanan, (f) meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru. Hal
tersebut sejalan dengan Huck (1987) yang mengemukakan dua manfaat apresiasi sastra, yakni:
a)      Nilai personal
b)      Nilai pendidikan

Jenis Karya Sastra Anak
1.      Puisi
puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi terbagi  atas: puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif
2.      Prosa
Prosa adalah bentuk karangan sastra dengan bahasa biasa, bukan puisi, terdiri atas kalimat-kalimat yang jelas pula runtutan pemikirannya, biasanya ditulis satu kalimat setelah yang lain, dalam kelompok-kelompok yang merupakan alinea-alinea.

3.      Drama
Drama adalah karangan prosa atau puisi berupa dialog dan keterangan laku untuk dipertunjukkan di atas pentas.


Daftar Pustaka
Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Cullinan, Bernice. 1989. Literature and The Child. New York: Harcourt Brace
Jovanovich.
Effendi. 1989. Bimbingan Apresasi Puisi. Bandung: Tangga Mustika
Rizanur, Gani. 1980: Pengajaran Sastra Indonesia, Respon dan Analisis.
Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Hasyim. 1981. Pengajaran Sastra . Jakarta: Depdikbud
Huch, C. S. 1987. Children Literature in Elementary School. New York: Hol
Renehart
Kastam, S. dkk. 2004. Aku Mampu Berbahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit
SIC
Kompas 17 Desember 2005. Buku Baru. http://www.kompas.com. Diakses 8
Maret 2007.
Pramuki. Esti .2000. Apresiasi Karya sastra Anak-Anak secara Reseptif.
Jakarta: Dikti Depdikbud
Sarumpaet. Riris K. Toha. 1976. Bacaan Sastra Anak-anak. Jakarta: Pustaka
Jaya
Situmorang..B.P. 1980. Sistem Pengajaran Puisi. Flores: Nusa Endeh
Sutawijaya. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbu
Solchan dkk. 1994. Kecenderungan Perkembangan Sastra Anak-anak. Dalam
Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Penerapannya. Thn 22. No. 2. Juli
hal. 224-231
Sugiastuti. 2002, Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wardani. 1980. Pengajaran Sastra. Jakarta: Depdikbud

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah hewan memiliki bahasa ?

Hubungan teori, kritik, dan sejarah sastra